Selasa, 13 Oktober 2009

Kedewasaan Juga Ada Naik Kelasnya

Kalau saya ditanya apa arti kedewasaan, saya juga bingung. Kalau menurut KBBI dewasa itu artinya adalah akil balig atau sudah mencapai umur (tertentu). Jika demikian banyak di antara kita terkategori dewasa. Tapi pertanyaannya apakah kita sudah memiliki kedewasaan? Lalu mengapa sering kita lihat orang dewasa secara umur tetapi kelakuannya masih kekanak-kanakan? Jadi apa itu dewasa?


Tergelitik mencoba bertanya kepada mbah google apa itu dewasa. Ups… Oh ternyata begitu pikiran orang orang mengenai dewasa. Dewasa itu hanya seputar selangkangan. Tampaknya saya pun tidak perlu mencoba mencari contoh bagaimana itu dewasa sebab kata kunci yang terpikir itu ‘cerita dewasa’. Pasti isinya tambah ngaco. Sepertinya kedewasaan tidak bisa ditafsirkan dengan kata kunci dewasa pada berbagai pilihan yang disajikan mbah google.


Saya tidak menyerah, saya mencoba bertanya kepada ibu saya. Ibu saya mengatakan kedewasaan merupakan hasil pembelajaran. Atau dengan kata lain pembelajaran adalah pendewasaan. Seseorang menjadi dewasa bila ia mau mempelajari pengalaman hidupnya. Sebagai hasil pembelajaran, kedewasaan seseorang dites dengan berbagai ujian. Ujian tersebut memperlihatkan sejauh mana kita dapat mengaplikasikan pembelajaran yang kita peroleh sebelumnya.

Menariknya ujian kedewasaan tidak hanya memberikan cerminan sejauh mana pembelajaran yang kita miliki, namun akan memberikan pembelajaran baru bagi kita. Dengan demikian, tatkala kita berhasil menangkap hikmah yang terkandung maka saat kita menghadapi ujian lain yang serupa kita dapat menyelesaikannya dengan mudah. Bahkan kita tidak lagi merasakannya sebagai sebuah ujian tetapi sebagai sebuah dinamika yang biasa terjadi dalam kehidupan. Dengan kata lain, kedewasaan kita sudah naik kelas. Karena itu, semakin banyak ujian yang berhasil dihadapi, semakin dewasalah kita.


Sayangnya tidak semua orang berani mengambil ujian kedewasaan ini. Ada orang-orang yang memilih menghindar dan sembunyi dari ujian tersebut. Padahal bersembunyi dari ujian merupakan tindakan bodoh. Ujian saat itu mungkin saja berlalu tetapi sebenarnya ia akan terus kembali dalam bentuk lain sampai kita berhasil menyelesaikannya.


Selain itu, bersembunyi dari ujian memiliki konsekuensi lain yaitu “turun kelas”. Orang yang turun kelas kedewasaannya biasanya cenderung membesar-besarkan masalah. Perkara-perkara remeh bagi kebanyakan orang akan menjadi ujian besar baginya. Bahkan menemui orang-orang di luar rumah saja bisa jadi sebuah ujian besar baginya. Saat inilah kita bisa mengatakan sikap seseorang itu kekanak-kanakan.


Tepat orang-orang bilang, “Menjadi Tua itu Kepastian, Tetapi Dewasa adalah Pilihan”